Universitas Terbuka Kumpulkan Pakar dan Akademisi Bahas Mitigasi Bencana
jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat MBus, PhD mengungkapkan, peran STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk wilayah rawan bencana. Bahkan beberapa negara lain memberikan predikat sebagai laboratorium bencana di dunia.
"Hal inilah yang mendorong Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UT menyelenggarakan seminar nasional tahunan matematika, sains, dan teknologi. Ini untuk menumbuhkan budaya siaga terhadap bencana," kata Ojat saat memberikan sambutan dalam seminar bertajuk Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan di Kampus UT, Tangse, Kamis (3/10).
Dia menyebutkan, beragam dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam yang pada umumnya cukup besar nilai kerugiannya, baik aspek korban jiwa, kerusakan lingkungan, harta benda, aspek ekonomi maupun dampak psikologi.
Kehadiran pemerintah sangat penting dalam mitigasi maupun penanganan pascabencana secara integratif agar bisa mengurangi dampak yang terjadi.
"Lewat seminar ini diharapkan bisa memfasilitasi para akademisi dan praktisi untuk berbagi pengalaman maupun pemikiran sesuai bidang keahliannya serta ajang diseminasi hasil penelitian maupun kegiatan ilmiah peserta seminar," terangnya.
Kegiatan ini, lanjutnya, didesiminasikan hasil-hasil kolaborasi antara para akademisi dengan pemda dan mitra strategis dalam mengembangkan program-program inovatif yang sejalan dengan perkembangan teknologi terbaru agar bisa mendukung mitigasi maupun pascabencana.
"Mitigasi bencana, kesiapsiagaan menghadapi bencana dan pengurangan risiko bencana masih perlu terus ditingkatkan. Aktivitas meminimalisir risiko bencana harus dimaknai sebagai investasi pembangunan berkelanjutan secara nasional. Tanpa merujuk semua aktivitas tersebut maka dampak bencana akan senantiasa menimbulkan korban jiwa maupun kerugian ekonomi yang besar," bebernya.