UNPAD Paparkan Hasil Studi HTPL
jpnn.com, JAKARTA - Produk Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HTPL) bisa berperan efektif dalam smoking reduction and smoking cessation karena profil risiko produknya yang berkurang secara signifikan dibandingkan dengan rokok.
Hasil kajian Pusat Unggulan Iptek Inovasi Pelayanan Kefarmasian Universitas Padjadjaran (PUIIPK UNPAD) ini disampaikan dalam webinar bertajuk Faktor Risiko Pengurangan Risiko HTPL untuk penerapan di Indonesia, Senin (28/9).
Hasil penelitian tersebut merupakan kerja sama antara Universitas Padjadjaran dengan Center of Excellence for Harm Reduction (CoEHAR), University of Catania, Italia.
Rektor dari kedua universitas tersebut menandatangani MoU Penelitian Pengurangan Risiko. Selain studi, kerja sama tersebut juga menyepakati pendirian Pusat Unggulan Pengurangan Risiko di UNPAD, Indonesia.
Antara kedua universitas tersebut, akan dilaksanakan rangkaian kegiatan riset, pertukaran mahasiswa, kajian dan studi, serta transfer knowledge mengenai pengurangan risiko, khususnya pada tembakau, guna memberikan informasi kredibel dan objektif kepada pemerintah, akademisi, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
Terkait studi tersebut, Ketua Peneliti Auliya Suwantika memaparkan hasil positif yang ditemukan mengenai potensi HPTL untuk mengurangi risiko HPTL bagi perokok di Indonesia.
“Kami melihat potensi pengurangan risiko bisa diterapkan untuk mengatasi angka prevalensi perokok dewasa di Indonesia yang mencapai 33,8 persen, seperti pada data Riset Kesehatan Dasar 2018. Kami meninjau produk HPTL seperti, e-cigarette (EC), tobacco heating system (THS) dan snus bisa berperan dalam smoking reduction dan smoking cessation. Secara umum, HPTL memiliki nilai risiko yang lebih kecil dibandingkan rokok,” tutur Auliya.
PUIIPK UNPAD menyimpulkan penggunaan HPTL juga memiliki risiko lebih kecil dalam hal kejadian tidak diharapkan atau adverse event (AE).