Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Untar Adakan Seminar Bahas Bahaya Global Resistensi Antibiotik

Jumat, 26 Juli 2024 – 19:18 WIB
Untar Adakan Seminar Bahas Bahaya Global Resistensi Antibiotik - JPNN.COM
FK Untar Bahas Resistensi Antibiotik Menjadi Ancaman Global. Foto:Dok. Untar

Pembicara dari berbagai universitas internasional dihadirkan dalam seminar, antara lain Prof. Dr. Geetha Subramaniam (INTI International University), dr. Anis Karuniawati, Ph.D., SP.MK(K) (KomitePengendalian Resistensi Antimikroba), Assoc. Prof. Dr. Stephen Kidd (The University of Adelaide, Australia), Lalita Ambigai Sivasamugham (INTI International University), Prof. Dr. Anshoo Agarwal(Northern Border University, Kingdom of Saudi Arabia), Assoc. Prof. Dr. Gayathri Gururajan (Vels Institute of Science, India), dan dr. Velma Herwanto, Sp.PD, Ph.D., FINASIM, FACP (FK Untar).

Geetha mengungkapkan angka kematian akibat resistensi antibiotik diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2050 dengan 10 juta jiwa, menyaingi kematian akibat kanker.

Resistensi antibiotik bukan sekadar masalah kesehatan, tetapi juga terkait dengan faktor ekonomi dan kemiskinan.

Hal ini memperlihatkan bagaimana ketidaksetaraan bisa memperburuk krisis kesehatan global.

Di sisi lain, Stephen membahas respon bakteri terhadap stres di dalam tubuh manusia serta reaksi terhadap antibiotik.

Hasil penelitian menunjukkan resistensi antibiotik ditemukan akibat perubahan karakteristik bakteri secara genetik.

Stephen juga menyoroti pentingnya riset untuk inovasi dalam pengembangan antibiotik yang lebih efektif, sejalan dengan upaya mendorong kemajuan industri dan infrastruktur kesehatan.

Lalita memaparkan hasil penelitiannya yang menggunakan bahan alami seperti daun mimba, pare, dan serai, menunjukkan karakteristik antibakteri yang konsisten.

Untar mengadakan seminar yang mengundang pembicara dari berbagai universitas internasional dan membahas mengenai bahaya resistensi antibiotik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA