Upacara Pembukaan Olimpiade Dimulai Hari Ini, dan Inilah Sisi Tokyo yang Tidak Anda Lihat
Pelanggaran terbuka ini mungkin tampak kontroversial, tapi para pengelola izakaya mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan lain.
Salah satunya, Yuka Fujishima, yang mengaku telah mematuhi aturan dalam dua kali pembatasan mobilitas sebelumnya.
Melanggar aturan pembatasan karena takut bangkrut
Menurut Yuka, dia telah menunggu cukup lama untuk mendapatkan pembayaran kompensasi yang dijanjikan pemerintah. Sejak lima bulan lalu.
Dia menyebutkan bisnisnya telah kehilangan lebih dari A$120.000 (Rp1,3 miliar) gara-gara mematuhi pembatasan mobilitas.
Yuka mengaku sama sekali tidak ingin menjadi pelanggar aturan. Tapi dia merasa tidak punya pilihan lain.
"Jika pemerintah tidak menepati janjinya, saya pun harus melindungi diri dan menjaga usaha saya agar tetap terbuka," katanya kepada ABC.
"Jika saya ikuti pembatasan itu, sama saja dengan menunggu izakaya ini bangkrut," ucapnya.
"Saya telah menutup salah satu izakaya sehingga tidak dapat menderita kerugian lebih lanjut," tambahnya.