Upaya Damai di Tolikara, Empat Kesepakatan Dicapai
jpnn.com - PAPUA - Insiden tragis di Tolikara, Papua berangsur terobati. Pembakaran rumah ibadah, rumah warga dan sejumlah kios pada Jumat (17/7) mulai harus dilupakan, meski kerusuhan tersebut berakibat jatuhnya korban 1 tewas dan 10 orang mengalami luka-luka.
Sabtu (18/7) kepolisian dan pemerintah daerah (pemda) setempat langsung melakukan upaya-upaya agar peristiwa pembakaran rumah ibadah yang pertama di Papua itu tidak berbuntut panjang. Selang sehari setelah kerusuhan, dilakukan pertemuan antara Kapolda Papua, Pangdam XVII Cenderawasih, Gereja Injili di Indonesia (GIDI), tokoh agama, serta Musyawarah Pimpinan Daerah Papua di Tolikara Sabtu pagi.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombespol Suharsono mengungkapkan, ada empat kesepakatan yang dicapai. Pertama, GIDI dan tokoh agama se-Tolikara saling menjaga kerukunan. Kedua, pemkab akan membangun lagi kios dan rumah ibadah yang dibakar.
Kesepakatan ketiga adalah Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende dan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Fransen Siahaan berjanji memberikan bantuan tunai kepada para korban. Sedangkan poin terakhir adalah pelaku pembakaran tetap akan diusut sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Suharsono menjelaskan, semua poin itu disepakati GIDI, tokoh agama, Pemkab Tolikara, Polda Papua, dan Pangdam Cenderawasih. ”Jadi, dipastikan telah ada antisipasi kemungkinan adanya peristiwa balasan. Dengan perjanjian ini, semua itu bisa ditekan,” ucapnya. (bil/idr/byu/ken/JPG/c9/kim)