Upaya Eks PSK Tambakasri Mentas dari Bisnis Syahwat
Penghasilan Sedikit Asal Barokahjpnn.com - Sejak ditutup dua bulan lalu, aktivitas eks lokalisasi Kremil, Tambakasri, memang tidak ramai. Banyak mantan PSK dan mucikari yang memilih kembali ke daerah asal mereka. Namun, ada pula yang beralih profesi menjadi pengusaha kecil. Ya, berwirausaha adalah pilihan realistis ketika usia sudah tidak memungkinkan bekerja ikut orang.
= = = = = = =
CERITA menarik datang dari beberapa eks PSK yang kini memiliki usaha sendiri. Pendapatannya memang tidak sebesar pekerjaan sebelumnya. Namun, mereka bersyukur karena pendapatan dari usaha kecil tersebut membuat hati tenteram.
Reni, salah seorang di antaranya. Perempuan berusia 43 tahun itu cukup antusias dengan kehidupan barunya. Sejak tidak lagi menjadi PSK, dia membuka usaha kecil-kecilan berupa warung kopi.
Dia memilih warung kopi karena pengelolaannya cukup sederhana dan tidak repot menyiapkan bahan-bahan dagangan seperti halnya penjual makanan. "Ya, saya pilih karena praktis. Cuma modal kopi dan air serta jajanan buat teman ngopi, semuanya beres," ujarnya.
Selain praktis, Reni beranggapan bahwa potensi usahanya akan laku keras. Maklum, di daerah agak padat penduduk tersebut, banyak sekali tempat kos. Penghuni kos rata-rata adalah pekerja pabrik. "Di sini kan banyak orang perantauan yang kerja. Setelah kerja, kan enaknya ngopi. Nah, peluang ini yang saya tangkap," ujarnya.
Dari usaha tersebut, Reni mengaku mendapatkan penghasilan bersih rata-rata Rp 300 ribu per hari. Nilai itu bisa naik turun, bergantung jam buka. "Ya kalau mau lebih banyak, saya bisa buka lebih malam. Tapi, kadang ya badan ini nggak kuat," katanya.
Jika dibandingkan dengan ketika menjadi PSK, Reni mengaku pendapatannya terpaut jauh sekali. Saat menjadi PSK, dia bisa mengantongi uang Rp 800 ribu per hari. "Ya, tidak sebanyak dulu. Tapi tidak apa-apa, saya niat tobat dan ingin cari duit yang halal," ujar perempuan yang ingin menjadi ustadah tersebut.