Upaya Klenik Caleg Raup Suara, Diolesi Minyak, Keris Kecil, dan Prabu Denum Sekar
Terkait isu adanya beberapa caleg yang menggunakan “orang pintar” untuk mendapatkan suara, salah seorang caleg dari Dapil 3 Andi Cahyadi mengatakan, dirinya tidak pernah mendatangi “orang pintar”. Menurutnya, untuk mendapatkan suara itu, cukup dengan mendatangi masyarakat.
"Kalau saya hanya mendatangi masyarakat di kedai-kedai. Menanyakan beberapa usulan dan persoalan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat terutama infrastruktur yang harus dibangun. Dan ini sudah saya lalukan dari dulu bukan saat ini saja," ujarnya.
Riau Pos sempat menghubungi salah seorang “orang pintar” yang tinggal di daerah perbatasan Sumbar-Riau, berinisial BD. Melalui telepon selulernya, BD mengakui ada beberapa caleg dari Kuansing yang datang ke kediamannya.
"Iya. Tapi saya tak bisa menyebutkan namanya. Ya, seperti biasa. Saya kasih minyak untuk dioleskan di alisnya saat akan berpergian. Minyak itu sudah saya masukan ayat. Artinya, kita hanya berdoa kepada Allah supaya orang lain tertarik saat melihat kita," kata BD.
BD juga menuturkan, selain caleg, calon kepala desa dari Kuansing juga banyak yang mendatanginya. "Ini bukan mantra. Saya hanya mendoakan supaya orang yang datang ini disenangi masyarakat banyak. Salah satu syaratnya dia harus membaca ayat yang saya kasih," beber BD.
Mengenai biaya, BD tidak pernah menetapkan tarif. Bahkan banyak masyarakat yang datang tanpa memberikan apa-apa. Hanya mengucapkan terima kasih. "Kalau tidak ada, saya tidak pernah minta. Bahkan ada yang datang cuma membawa gula dan kopi. Itu kan sedekah mereka," kata BD.
Para caleg di Kota Dumai punya cara sendiri untuk meraih suara pasti pileg pada 17 April mendatang. Para caleg di Kota Dumai kini mencari suara pasti lewat saksi bayangan. Mereka rela membayar mahal untuk saksi bayangan itu.
"Kalau kita bayar saksi dan ada surat keputusannya lebih aman dari masalah money politic," ujar salah seorang caleg yang enggan disebutkan namanya.