UPN Veteran Jatim Ikut 10 Program Matching Fund Kemendikbud Ristek RI
“Sejak dikeluarkannya izin operasional CLC Bhakti Jaya Indonesia pada tahun 2018 sampai tahun 2021, dari 260.000 PMI yang ada di Taiwan, data kami menyatakan hanya 199 peserta didik dari kalangan PMI yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan dasar. Oleh karena itu, kita harus mencari cara bagaimana PMI mau terlibat di kegiatan pendidikan. Program MF ini adalah salah satu cara yang strategis untuk mengajak PMI tetap terhubung dengan pendidikan. Kami berharap, setelah program ini selesai, PMI yang belum menuntaskan pendidikan akan melanjutkan minimal lulus SMA sebelum kembali ke tanah air, sehingga ilmu yang diterima dapat digunakan sebagai bekal terjun ke dunia usaha maupun dunia kerja," tutupnya.
Dengan adanya program ini, PMI mengaku senang mendapatkan ilmu baru.
Tidak hanya pelatihan Bahasa Inggris, melalui pelatihan Finansial dan Ide Bisnis, para PMI juga mengaku mendapatkan ilmu baru tentang bagaimana mengelola keuangan yang baik, mengelola bisnis yang baik, serta bagaimana mengembangkan bisnis yang ada.
“Program ini sangat membantu PMI dalam pengelolaan keuangan, terutama dalam berinvestasi. Banyak PMI yang belum tau cara berinvestasi dengan benar, biasanya gaji yang kami peroleh langsung dibelanjakan atau paling tidak ditabung tanpa adanya perputaran ataupun pembagian tabungan. Melalui kelas ini, saya mendapatkan ilmu baru yang membuat saya semakin semangat untuk terus mengelola keuangan dengan baik," tutur Supriyati, perwakilan PMI Taiwan yang mengikuti kegiatan ini mengatakan
Rektor UPN Veteran Jawa Timur, Prof. Akhmad Fauzimengatakan bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu tugas penting civitas akademika, dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
“Tahun ini UPN Veteran Jawa Timur dipercaya untuk melaksanakan 10 program Matching Fund. Ini adalah sebuah program yang dirancang untuk meningkatkan kemanfaatan dan relevansi sekaligus menyelaraskan pengembangan ilmu dan teknologi agar selaras dengan kebutuhan akan pengembangan pendidikan di masyarakat, tidak hanya kepada jajaran dosen, tetapi juga kepada mahasiswa untuk terus mengasah kepekaannya terhadap kondisi sosial yang ada dalam masyarakat," tutupnya.
Pihaknya turut berharap melalui program ini para PMI Taiwan dapat terus mengembangkan ilmu yang didapat hingga mengharumkan nama baik Indonesia di kancah internasional. (dil/jpnn)