Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Urbanisasi, Tantangan Penciptaan Kota Baru

Sabtu, 01 Juli 2017 – 23:05 WIB
Urbanisasi, Tantangan Penciptaan Kota Baru - JPNN.COM
Urbanisasi. ILUSTRASI. Foto: Ensiklopediasli

jpnn.com, MAGELANG - Libur dan cuti Lebaran hampir usai. Banyak pengamat sosial kini mulai ramai-ramai memalingkan kajiannya bukan pada pemaknaan mudik, melainkan pada hiruk-pikuk urbanisasi.

Sayangnya, banyak dari mereka yang terlalu gampang untuk terjebak memaknai urbanisasi dari sisi masalah. Padahal, urbanisasi tak selamanya mendatangkan dampak negatif pada kota-kota besar.

“Banyak dari kita, bahkan pakar sekalipun, gampang terjebak untuk memaknai urbanisasi secara negatif. Padahal, perpindahan penduduk dari desa ke kota tak selamanya berdampak negatif,” tegas Peneliti Cultural Studies dari Merapi Cultural Institute (MCI) Gendhotwukir dalam keterangan persnya, Sabtu (1/7).

Ia menjelaskan urbanisasi adalah dinamika perkotaan. Sebagai sebuah dinamika, tentu saja ada kompetisi. Di satu sisi kompetisi melahirkan kemajuan, tetapi di sisi lain juga melahirkan keterpinggiran bagi yang kalah dalam kompetisi.

“Banyak dari kita, termasuk pakar sosial, pakar perkotaan hingga pejabat pemerintah itu gampang membuka mata dan berargumentasi hingga terkesan menjadi latah untuk melihat mereka yang datang ke kota lalu kalah dalam kompetisi tersebut, dibandingkan melihat persentase mereka yang bisa berkompetisi,” tegasnya.

Gendhot sepakat urbanisasi itu perlu dikaji secara komprehensif alias tidak selalu dari kacamata masalah. Ia pun lantas mencontohkan dua dampak positif bagi kota dengan adanya urbanisasi. Pertama, kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas terpenuhi. Kedua, peningkatan dinamika ekonomi.

“Terkait dengan terpenuhinya kualitas tenaga kerja harus diakui bahwa dunia itu terus bergerak maju seiring dengan teknologinya. Tesisnya jelas: pekerja yang tidak mengikuti perkembangan zaman dan teknologi akan tergusur dengan sendirinya. Sementara itu terkait dengan dinamika ekonomi, urbanisasi jelas melahirkan peningkatkan permintaan yang akan menggerakkan roda perekonomian.”

Banyak pakar, imbuhnya, terlalu gampang mengabaikan dampak positif dan latah menyebut pengangguran, permukiman kumuh hingga kerawanan sosial dan kriminalitas. Tak ayal, banyak dari pakar dan pejabat pemerintah yang lantas menderita fobia urbanisasi.

Libur dan cuti Lebaran hampir usai. Banyak pengamat sosial kini mulai ramai-ramai memalingkan kajiannya bukan pada pemaknaan mudik, melainkan pada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News