Urus Izin Kena Tuduh Kristenisasi, Buka Dapat Fitnah Islam Garis Keras
Jumat, 11 Februari 2011 – 08:08 WIB
Umay asal Batam, Daud asal Papua, dan Ardhi asal Bandung, bersama teman-temannya memberikan surprise kepada Bu Guru Ria yang berulang tahun. Perbedaan penampilan fisik, tingkah laku, dan logat bicara malah membuat ruang kelas yang sempit karena hanya berukuran 3 x 4 penuh dengan keriangan.
Tak hanya dalam bergaul, dalam perilaku sehari-hari, kerukunan juga selalu dijaga. Yulita, siswi kelas II asal Senawar, Kalimantan Timur, mengungkapkan, mereka saling mengingatkan jika ada teman lupa beribadah. "Saya akan tegur jika ada kawan Islam yang lupa salat," ujar dara 17 tahun penganut Katolik itu.
Mewujudkan keindahan perbedaan itu diakui Ko Jul tidak mudah. Dia mengaku butuh waktu 10 tahun untuk mendirikan SPI. "Setelah menyaksikan dahsyatnya dampak kerusuhan Mei 1998, saya membuat visi membangun sekolah gratis untuk semua golongan," ungkapnya. Visi itu sempat disepelekan oleh kolega dan keluarga Ko Jul. "Wajar saja, sebab gaji saya masih pas-pasan kok mau bikin sekolah gratis untuk anak se-Indonesia," kenangnya lantas tertawa.