Urus Izin Kena Tuduh Kristenisasi, Buka Dapat Fitnah Islam Garis Keras
Jumat, 11 Februari 2011 – 08:08 WIB
"Kami tidak pakai kriteria-kriteriaan, seperti harus pintar, harus ganteng, dari agama apa, golongan apa, dan sebagainya. Yang penting, mereka dari keluarga tidak mampu dan punya motivasi kuat ingin maju," ujarnya. Rekan-rekan usaha Ko Jul yang melakukan verifikasi dan merekomendasikan untuk diterima di SPI. "Setiap tahun kami menargetkan terima 35 murid baru," ujarnya.
Murid yang terpilih akan mendapat biaya pendidikan dan kebutuhan hidup mulai makan, pakaian, dan tempat tinggal selama mereka menuntut ilmu hingga lulus. Tahun lalu SPI berhasil meluluskan 26 siswa angkatan pertama. Dari jumlah itu 19 anak pulang ke kampung halaman dan tujuh siswa bertahan di SPI untuk mengembangkan unit-unit usaha.
"Kami memang mengembangkan produksi keripik snack, minyak angin, pelatihan SDM, serta kawasan rekreasi edukatif Kampung Kidz," urai Ko Jul. Aktivitas di unit usaha itu dilakukan setelah kegiatan belajar serta pada saat libur Sabtu, Minggu, dan hari besar nasional.