Usai Bertemu Jokowi, Bamsoet di Atas Angin
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Bunda Mulia (UBM) Silvanus Alvin menilai Joko Widodo lebih nyaman terhadap Bambang Soesatyo (Bamsoet) dibanding Airlangga Hartanto dalam memimpin Golkar di masa yang akan datang. Hal ini menyusul pertemuan Jokowi yang lebih lama dengan Bamsoet dibanding dengan Airlangga saat disambut di Istana Kepresidenan.
Dia menjelaskan, persaingan menuju kursi ketua umum Golkar merupakan kompetisi untuk mengantongi restu Jokowi. Sebab, Jokowi dalam memimpin pemerintahan selama lima tahun ke depan memerlukan jaminan kenyamanan dari figur ketua umum Golkar yang akan datang.
Oleh karena itu, lanjut dia, restu dari Jokowi akan menentukan suara para pemegang hak pilih di Musyawarah Nasional (Munas) Golkar.
“Baik Bamsoet dan Airlangga, keduanya akan memperebutkan Jokowi's favor atau restu Jokowi. Jokowi's favor ini penting karena hal ini yang akan jadi acuan bagi kader-kader Golkar yang memegang hak pilih nanti,” kata Silvanus saat dihubungi, Rabu (17/7).
Peraih gelar master dari University of Leicester itu melihat Jokowi gemar menyampaikan pesan politik secara tersirat. Oleh karena itu, perbedaan durasi pertemuan Jokowi dengan Bamsoet atau Jokowi dengan Airlangga menjadi catatan penting.
Menurutnya, pertemuan empat mata antara Jokowi dengan Bamsoet di Istana Kepresidenan pada Senin (15/7) lalu, membuat ketua DPR RI itu lebih unggul. “Untuk saat ini posisi Bamsoet memang berada di atas angin karena ada efek positif pascapertemuannya dengan Jokowi,” ujar Silvanus.
BACA JUGA: Ada Isyarat Jokowi Nyaman dengan Bamsoet Jelang Munas Golkar
Dia melanjutkan, perbedaan durasi pertemuan juga menunjukkan tingkat kenyamanan Jokowi. Semakin lama durasi pertemuan, kata Silvanus, berarti Jokowi merasa makin nyaman dan akrab.