Usai Rapat Tertutup, Erick Thohir dan Panja Jiwasraya Seirama
jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir, mengklaim bahwa Panja Jiwasraya Komisi VI DPR dan pemerintah seirama soal penyelesain skandal gagal bayar senilai lebih dari Rp 12 triliun di perusahaan asuransi pelat merah tersebut.
Pertama, kata Erick, Kementerian BUMN, Panja Komisi VI maupun Presiden Jokowi sama-sama menginginkan adanya perlindungan dan kepastian bagi para nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero), maupun pemegang polis JS Saving Plan.
"Dari panja menginginkan ada perlindungan dan kepastian untuk para nasabah. Tentu kami dari Kementerian BUMN sama dengan para wakil rakyat, pemerintah sama, Pak Jokowi sama bagaimana kita mulai memberikan solusi-solusi, langkah awal pada bulan Maret," ucap Erick usai rapat tertutup di Komisi VI DPR, Rabu (29/1).
Namun demikian, eks ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf itu menolak bila dikatakan pengembalian dana nasabah sudah disepakati akan dilakukan mulai Maret 2020 nanti.
"Yang penting tadi perlindungan nasabah dan langkah solutif untuk nasabah akan dilakukan. Itu salah satunya pada Maret, yang penting nasabah mendapatkan kepastian," tegas mantan pemilik klub bola dunia, Inter Milan tersebut.
Dia menjelaskan bahwa rapat perdana dengan Panja Jiwasraya Komisi VI ini masih proses awal. Di sisi lain, pemerintah juga terus menjalankan proses penyelesaiannya. Namun demikian, Erick ogah membocorkan opsi apa saja yang dibahas dalam rapat tertutup tersebut.
"Ya kalau opsi-opsi, itu konteks yang enggak bisa (disampaikan). Ya enggak bisa," tegasnya usai rapat yang juga diikuti Dirut Jiwasraya Hexana Tri Sasongko.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR sekaligus anggota Panja Jiwasraya, Martin Manurung menyampaikan tidak bisa membuka hal teknis yang dibahas dalam rapat tertutup tersebut. Akan tetapi, pemerintah menurutnya sudah menyiapkan jalan penyelesaian.