Usai SBY Vs Sudirman, Kini Hatta Rajasa Kontra Faisal Basri
Setelah Petral Sekarang Industri Bauksitjpnn.com - JAKARTA - Panggung politik nasional belum berhenti bergejolak. Belum tuntas perseteruan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Menteri ESDM Sudirman Said soal kasus Petral, kini muncul lagi head to head baru.
Mantan Ketua Tim Reformasi tata Kelola Migas, Faisal Basri membuka arena dengan mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Dalam sebuah diskusi soal sektor tambang, khususnya bauksit, pada Senin (25/5), Faisal disebut-sebut menyeret nama Hatta.
Hatta yang merupakan besan SBY itu tidak terima. Lewat akun twitter @hattarajasa, yang selama ini identik dengan mantan calon wakil presiden itu, Hatta membalas serangan Faisal.
"Kali ini saya ingin menjelaskan mengenai fitnah saudara Faisal Basri kepada saya tentang "Kacau Balau Industri Bauksit Kita". Saya merasa perlu menjelaskan karena nama saya disebut. Penjelasan ini tentu baik bagi masyarakat, untuk mengetahui duduk masalahnya," tulis Hatta, Senin (25/5) malam.
Hatta menolak bahwa saat menjadi menko telah membuat kebijakan melarang ekspor mineral bauksit. "Akan tetapi pelarangan tersebut (harus diproses dan dimurnikan di dalam negeri) adalah perintah UU Nomor 4 Tahun 2009 yang harus dijalankan selambat-lambatnya 12 Januari 2014," tulis Hatta.
"Sebagai Menko, adalah kewajiban saya untuk memastikan bahwa UU tersebut dapat dijalankan. Adapun peraturan teknisnya menjadi wewenang Kementerian ESDM," tulis Hatta lagi.
Namun Hatta juga mengakui ketika itu pemerintah banyak mendapat tekanan dari pihak asing agar UU tersebut tidak diberlakukan. "Tapi kita tetap konsisten menjalankan UU itu," tulis Hatta.