Usai Wisuda, Masih Pakai Toga Datang ke Makam Ayahnya...Menangis
Tak hanya aktif kuliah, Waldian juga aktif dalam setiap kegiatan organisasi, salah satunya Komunitas Basic Informatika.
Pengalamannya pun bertambah, tatkala komunitas tersebut menyelenggarakan berbagai kegiatan. Saat begitu aktif dalam organisasi mahasiswa, Waldian pun terkenang kembali akan pesan ayahanda tercinta untuk menyelesaikan kuliah. Ia pun langsung berkomitmen untuk bisa berkonsentrasi penuh menyelesaikan studinya.
Dan akhirnya, Senin (30/5)pagi menjadi hari bersejarah dalam hidup Waldian. Dimana, tali toga miliknya dipindahkan dari kiri ke kanan oleh sang Rektor.
Ia pun bergegas keluar dari gedung lokasi penyelenggaraan wisuda. Terik matahari siang terasa tak lagi menyengat. Rasa haru dan gembira menjadi satu. Membakar semangat Waldian untuk menjalankan nazarnya.
"Saya sudah bernazar. Bila kuliah saya selesai, saya akan berjalan kaki dari lokasi wisuda ke makam almarhum ayah saya," ujarnya.
Tak banyak yang dilakukannya di depan makam Almarhum Ayah. Tak mau lepas baju wisuda, Waldian lantas membersihkan makam Ayah tercinta.
Tak tunggu lama, air mata wisudawan peraih IP sangat memuaskan ini pun perlahan jatuh. Bibirnya terlihat bergetar, seakan ingin berbagi kegembiraan dengan Ayahnya.
Dengan suara lirih, perlahan lantunan doa dipanjatkan Waldian bagi ayahnya. "Saya dedikasikan semua ini buat ibunda tercinta yang kini masih setiap membimbing dan mendidik saya, serta buat almarhum ayahanda tercinta. Semoga Ayah tersenyum dan bangga atas keberhasilan saya ini," tutup Waldian, sembari mencoba menutupi mukanya yang dibasahi air mata.***