USD Berjaya, Rupiah Diprediksi Lanjutkan Pelemahan
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (2/3) diprediksi masih akan melemah.
Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menyatakan, pelemahan dipicu stimulus fiskal dan data ekonomi di Amerika Serikat.
"Nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan kurs JISDOR kami perkirakan melemah terbatas ke level Rp 14.300 per USD. Kenaikan indeks dolar kemungkinan masih akan membayangi pergerakan nilai tukar rupiah" kata Mikail dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Pada pukul 10.34 WIB, rupiah melemah 33 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp 14.288 per USD dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.255 per USD.
Menurut dia, dari dalam negeri, rupiah dipengaruhi data inflasi Februari Indonesia masih tetap rendah menjadi 1,38 persen (yoy) dibandingkan Januari sebesar 1,55 persen (yoy). Inflasi inti mengalami penurunan menjadi 1,53 persen (yoy) dibandingkan Januari sebesar 1,56 persen (yoy).
"Rendahnya inflasi menunjukkan daya beli masyarakat yang masih lemah dan kemungkinan masih membatasi impor," kata dia.
Faktor eksternal, lanjut dia, rupiah dipengaruhi indeks USD yang kemungkinan menguat ke level 92 terhadap mata uang negara maju lainya pada hari ini.
Mikail menyebutkan, USD masih akan mendapatkan sentimen positif.