USD Bertengger di Angka Rp 15.581, Rupiah Makin Terpojok
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah sembilan poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 15.581 per USD.
Posisi rupiah pada penutupan sebelumnya adalah Rp 15.572 per USD.
"USD menjulang di atas mata uang utama karena imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik menjadi 4,154 persen," ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam hasil kajiannya yang diterima di Jakarta, Jumat (21/10).
Indeks USD tercatat naik 0,08 persen menjadi 112,97 saat ini. Ekspektasi suku bunga acuan yang lebih tinggi, lanjutnya, telah mengirim imbal hasil AS dan dolar lebih tinggi, terutama terhadap yen karena Bank Sentral Jepang (BoJ) berkomitmen untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol.
Mata uang Negeri Paman Sam menguat melampaui level simbolis 150 yen untuk pertama kalinya sejak 1990 pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).
Pembuat kebijakan Jepang membuat ancaman intervensi baru dan terlihat lebih mungkin untuk melakukan intervensi jika pergerakan mata uang menjadi lebih tidak menentu.
Yen merosot tajam dari tertinggi interim 150,09 yang dicapai dalam perdagangan semalam, jatuh ke 149,63 dalam satu menit, akibat kemungkinan langkah intervensi tersebut.
Ibrahim menyebutkan pasar pun tetap waspada terhadap tanda-tanda intervensi BoJ. Rupiah hari ini diperkirakan berfluktuatif dan ditutup melemah dalam rentang Rp 15.550 per USD hingga Rp 15.600 per USD.