Usia Tidak Menghalangi Siswi Ini Membangun Bisnis Fashionnya Sendiri
Bahan kain khas Makassar ini menampilkan perpaduan warna mencolok seperti oranye, kuning, hitam, hijau, dan merah hati.
Dikatakan Zia, usaha "cloting line" yang dirintis sejak Mei 2020 itu telah menjual 500 produk beromzet ratusan juta dengan pangsa pasar dalam dan luar negeri.
Zia menyulap bahan tradisional dari budaya Indonesia Timur itu menjadi karya busana yang digandrungi kaum anak muda karena menampilkan model yang enerjik dan menawan.
Mengenai kain Lagosi, Zia mengaku bahan tradisional itu kurang populer bagi kalangan milenial.
Namun dirinya berupaya totalitas membuat karya yang diminati para penggemar busana, khususnya anak muda dengan penampilan lebih modern.
" Aku ingin kain Lagosi lebih dikenal dengan cara memodelkan kain tersebut ke model yang lebih modern agar juga pas dengan minat orang zaman kini," ucap Zia yang sejak kecil mengagumi fesyen ala "Channel" itu.
Muda Berkarakter
Diketahui, Zia mengatur waktu selama 24 jam untuk kegiatan sekolah, berkarya, dan istirahat atau berkumpul bersama keluarga, teman, serta lingkungan sekitar.