Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Usman Hamid Sebut Tuduhan Gatot Nurmantyo Tak Masuk Akal

Selasa, 29 September 2020 – 20:45 WIB
Usman Hamid Sebut Tuduhan Gatot Nurmantyo Tak Masuk Akal - JPNN.COM
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Foto: YouTube/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Amnesty International Usman Hamid menyikapi pernyataan Gatot Nurmantyo tentang kebangkitan PKI dan pelengseran dari jabatan Panglima TNI karena melarang film G30S PKI.

Menurut Usman, film itu sendiri sudah mengalami revisi oleh Jenderal Angkatan Darat sendiri pada era Orde Baru.

"Versi orde baru yang dituangkan dalam film G30S PKI itu ditinjau oleh Menteri Penerangan era Presiden Habibie, Jenderal Yunus Yosfiah lalu ditinjau ulang oleh Menteri Pendidikan era Habibie ketika itu, Juwono Sudarsono," kata Usman dalam diskusi daring, Selasa (29/9).

Oleh karena itu, Usman menilai narasi yang dibangun oleh Gatot tak masuk akal.

"Hal yang seperti ini saya kira berlangsung di era Reformasi bukan karena ini ada PKI seperti yang digembar-gemborkan Pak Gatot dengan segala hormat dengan segala kerendahan hati saya, saya ingin mengatakan bahwa penjelasan itu tidak masuk akal," tambah Usman.

Selanjutnya, di era Gus Dur, ada upaya melakukan pembenahan terhadap kerusakan sendi kehidupan bangsa di masa lalu.

Salah satunya usulan mencabut TAP MPRS No 25 Tahun 1966 Tentang Larangan Ajaran Marxisme komunisme dan Leninisme. 

"Bahkan Presiden Abdurrahman Wahid mengatakan permintaan maaf atas tragedi 65, mengupayakan rekonsiliasi akar rumput hingga merehabilitasi nama baik Soekarno dan orang-orang yang pernah diperlakukan sewenang-wenang dengan tuduhan PKI," papar Aktivis HAM itu.

Namun demikian, Amien Rais dan Yusril Ihza Mahendra menentang langkah Gus Dur yang melakukan rekonsiliasi tersebut.

Lalu, di era Megawati Soekarnoputri itu bahkan muncul sebuah Undang-undang yang melarang ikut pemilu untuk orang-orang yang dianggap terlibat PKI.

Namun, UU itu dianulir MK karena dianggap menyimpang dari UUD 1945.

"Ini sebenarnya perkembangan politik yang sangat baik menurut saya, mempersamakan derajat warga negara. Jadi, meski mantan PKI dibolehkan untuk ikut pileg sebagai warga negara," sebut Usman.

Lebih lanjut Usman juga menyinggung sejumlah pernyataan Presidium KAMI salah satu indikasi adanya kebangkitan Komunis adalah adanya oligarki.

Menurut Usman pandangan tersebut keliru, sebab oligarki sejatinya adalah musuh kaum komunis. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Direktur Eksekutif Amnesty International Usman Hamid menilai tuduhan Gatot Nurmantyo tak masuk akal, lalu ia memaparkan tentang sejarah terkait polemik PKI.

Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close