Ustaz HNW Ingatkan KPU Buktikan Diri Bisa Dipercaya
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid menyatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus benar-benar membuktikan diri bisa dipercaya publik sebagai penyelenggara pemilu yang adil.
Hidayat mengatakan hal itu untuk merespons kecurigaan Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno (BPN Prabowo - Sandi) Sudirman Said atas hasil Pilpres 2019 sebagai buah proses yang tak adil.
Hidayat mengatakan, kubu Joko Widodo - KH Ma’ruf (Jokowi - Ma’ruf) dan Prabowo - Sandi mengklaim sebagai pemenang Pilpres 2019. PDIP, kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, mengklaim kemenangan Jokowi - Ma’ruf mencapai 63 persen.
“Pengumuman itu sesungguhnya mengoreksi quick count yang hanya memenangkan Pak Jokowi pada angka 53 persen sampai 54 persen. Sementara Pak Prabowo hanya dikasih 45 persen,” kata Hidayat di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4).
Wakil ketua Majelis Syura PKS itu menegaskan, KPU merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang melakukan rekapitulasi suara hasil pemilu dan menetapkan pemenangnya. Namun, Hidayat melihat ada persoalan pada KPU.
“KPU-nya sendiri sekarang mengalami ketidakpercayaan publik yang cukup luas karena tidak menyelesaikan masalah-masalah yang harusnya sudah selesai,” ujar Hidayat.
Ketua MPR periode 2004-2009 itu lantas mencontohkan penyelenggaraan pemilu di mancanegara. Meski KPU mengklaim pelaksanaan pemungutan suara di mancanegara sudah beres dan aman, nyatanya amburadul.
“Jadi, menurut saya, KPU harusnya menjadi pihak yang betul-betul membuktikan dirinya bisa dipercaya dan mengoreksi beragam masalah yang sudah terjadi,” ujar politikus yang akrab disapa dengan panggilan Ustaz HNW itu.(boy/jpnn)