Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ustaz Mahfuz Ungkap Adanya Internal PKS Berpikiran Jahat

Senin, 16 April 2018 – 16:26 WIB
Ustaz Mahfuz Ungkap Adanya Internal PKS Berpikiran Jahat - JPNN.COM
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfuz Sidik semasa memimpin Komisi I DPR bersama Sutiyoso saat masih menjadi kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Isu pertarungan internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) antara orang sana (Osan) dengan orang sini (osin) menggelinding menjadi bola liar. Naskah dalam bentuk PowerPoint bertitel Mewaspadai Gerakan Mengudeta PKS membuat suhu internal di partai yang sebelumnya bernama Partai Keadilan itu makin panas.

Mantan Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfuz Sidik mengaku sudah membaca naskah itu. Namun, dia mengaku tak tahu asal-usulnya.

Hanya saja, Mahfuz menduga ada pihak di internal PKS yang menganggap urusan partai seperti persoalan negara sehingga menggunakan istilah ‘kudeta’ dan menebar fitnah. “Ini pikiran jahat karena berpikir negara dalam negara," ujarnya kepada JPNN, Senin (16/4).

Megas mantan ketua Komisi Intelijen DPR itu menambahkan, sampai saat ini  belum ada pihak yang berani mengaku sebagai penulis ataupun penyebar naskah Gerakan Mengudeta PKS dalam bentuk PowerPoint itu. Namun, kata Mahfuz, isinya pernah disampaikan secara resmi dalam acara perempuan PKS di Cibubur, sekitar dua pekan lalu yang rekamannya juga beredar.

Dalam rekaman audio acara bernama LaTansa itu, kata Mahfuz, ada suara seorang instruktur dari Bidang Kepanduan dan Olahraga (BKO) DPP PKS berinisial TJ yang menyampaikan ceramah bernada provokatif dan agitatif. Isinya juga banyak kemiripan dengan tulisan tentang kudeta di PKS.

"Saya tidak tahu apakah ada keterkaitan antara dua hal tersebut," kata legislator yang biasa disapa dengan panggilan Ustaz Mahfuz itu.(boy/jpnn)

Naskah dalam bentuk PowerPoint bertitel Gerakan Mengudeta PKS membuat suhu internal di partai yang sebelumnya bernama Partai Keadilan itu makin panas.

Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News