Usulan Pilkada Tak Langsung Dianggap Khianati UUD 1945
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB ) Reinhard Parapat, mengingatkan, pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung merupakan cita-cita perlawanan yang digulirkan gerakan sipil dan aktivis mahasiswa secara terus menerus di tengah tindakan represif dan antikritik rezim Orde Baru beberapa tahun lalu.
Karena itu, rencana mengembalikan pilkada kepada DPRD yang diusulkan PAN, Gerindra, Golkar, PKS dan PPP, menurutnya, bukan hanya turut memundurkan demokrasi yang telah dibangun. Tapi telah menghianati amanat pasal 1 (2) UUD 1945. Bahwa disebutkan, kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
"DPR yang dipilih langsung dari rakyat, harusnya sadar bahwa mereka adalah representasi dari rakyat. Bukan justru membunuh 'ibu kandung' yang telah melahirkan para wakil rakyat tersebut," katanya di Jakarta, Senin (15/9).
Atas kondisi yang terjadi, Reinhard meminta seluruh komponen bangsa melawan bangkitnya Neo-Orde Baru, yang telah merusak dan menodai demokrasi di Indonesia.
"Meminta para aktivis gerakan demokrasi, khususnya aktivis yang bergabung dalam partai pendukung Pilkada melalui DPRD, agar berani menolak RUU Pilkada bentukan Gerakan Neo Orde Baru. Atau menyatakan sikap dengan keluar dari partai pengusung ide Pilkada tidak langsung," katanya.
Sikap tersebut perlu diambil karena telah bertentangan dengan amanat rakyat yang dipelopori dan diperjuangkan dengan keringat, darah dan juga nyawa pada masa gerakan reformasi mahasiswa 1996 lalu.
"Kami juga meminta kepada pemerintah rezim Susilo Bambang Yudhoyono dan DPR RI periode 2009-2014 membatalkan, dan tidak melanjutkan RUU Pilkada, demi menegakkan kualitas demokrasi partisipatif di Indonesia yang kita cintai ini," katanya.
Menurut Reinhard, jika usulan pilkada tak langsung dipaksa untuk disahkan dalam undang-undang pilkada, KIB dan masyarakat sipil pendukung demokrasi pemilihan langsung, akan melakukan perlawanan dengan segala daya dan upaya. Karena hal tersebut merupakan bukti bangkitnya gerakan neo orde baru. (gir/jpnn)