Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Usung 4 Tuntutan, Mak-Mak Unjuk Rasa di Depan Mapolda Metro Jaya

Minggu, 13 Oktober 2019 – 17:01 WIB
Usung 4 Tuntutan, Mak-Mak Unjuk Rasa di Depan Mapolda Metro Jaya - JPNN.COM
Sejumlah ibu-ibu dan anak muda menggelar unjuk rasa di depan Gedung Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (13/10) siang. Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah ibu-ibu dan anak muda menggelar unjuk rasa di depan Gedung Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (13/10) siang. Massa aksi membawa empat tuntutan yang mayoritas ditujukan kepada pihak kepolisian.

Koordinator massa, Wiwin Warsiati menyebut kegiatan ini digelar karena terdapat pemuda yang ditangkap kepolisian dan meregang nyawa setelah unjuk rasa berujung ricuh di kawasan Gedung DPR/MPR beberapa waktu lalu.

Dari situ, Wiwin menuntut kepada Korps Bhayangkara untuk membebaskan para pelajar dan mahasiswa yang ditahan kepolisian.

Selain itu, Wiwin menuntut Polda Metro Jaya berlaku transparan terkait data-data mahasiswa dan pelajar yang ditahan. Termasuk kemudahan pemberian akses pendampingan hukum.

Selanjutnya, Wiwin menuntut polisi menghentikan kekerasan terhadap pelajar dan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa ke depannya.

"Menurut data dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) ada tanda-tanda kekerasan seperti tubuh yang lebam dan memar pada tubuh para pelajar dan mahasiswa yang tewas," ucap Wiwin ditemui setelah menggelar aksi di Mapolda Metro Jaya, Minggu ini.

Kemudian, Wiwin pun menuntut Kemendikbud, Kemenristekdikti, dan KPAI menghentikan segala pelarangan mahasiswa dan pelajar yang mau menyuarakan pendapatnya. Wiwin meminta pelajar dan mahasiswa tidak mendapat ancaman drop out untuk melaksanakan demonstrasi.

Dalam aksinya, massa melakukan tabur bunga di depan Mapolda Metro Jaya. Oleh massa, bunga ditaburkan di atas seragam putih abu-abu.

Dalam unjuk rasa itu mereka juga menuntut Kemendikbud, Kemenristekdikti dan KPAI menghentikan larangan mahasiswa dan pelajar yang mau menyuarakan pendapat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News