Utang Indonesia Tembus Setengah Aset Negara, Syarief Hasan: Hati-Hati
"Persentase utang luar negeri terhadap Produk Domestik Bruto juga hampir mencapai 42 persen yang tentu sangat berbahaya bagi Indonesia dan menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak," tutur Syarief Hasan.
Syarief Hasan juga mengingatkan utang Indonesia mendekati batas maksimal yang disebutkan di dalam UU Keuangan Negara.
Dia memerinci setahun sebelumnya, rasionya masih 37 persen, lalu merangkak 38,5 persen, dan kini telah mencapai 41,64 persen.
"Kondisi ini menunjukkan pengelolaan utang Indonesia sangat buruk, tetapi pemerintah malah menganggapnya aman dan masih berusaha melakukan penambahan utang," ungkap Syarief Hasan.
Politikus Senior Partai Demokrat ini pun mengingatkan untuk memperhatikan rekomendasi IMF dan BPK sebagai lembaga yang kompeten dalam urusan keuangan.
"Indikator kerentanan utang 2020 Indonesia berasal dari hasil kajian BPK yang menyebut melampaui batas rekomendasi IMF dan IDR. Harusnya, rekomendasi ini menjadi perhatian penting untuk dijalankan oleh pemerintah," ungkap Syarief Hasan.
Syarief Hasan juga mendorong pemerintah untuk melihat sektor yang lebih prioritas. Menurut dia selama ini, pembangunan infrastruktur yang belum krusial terus masif dilakukan dan menyedot banyak anggaran negara.
"Padahal, Pemerintah harusnya lebih memprioritaskan penumbuhan dan penguatan ekonomi nasional sehingga mengurangi ketergantungan terhadap utang luar negeri," tutup Syarief Hasan. (jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: