Utang Negara Tambah USD 300 juta
Untuk Bangun Infrastruktur DesaSabtu, 17 November 2012 – 02:33 WIB
Dia memaparkan, sejatinya tantangan stabilitas keuangan yang utama justru bersumber dari faktor eksternal atau krisis global. Maka dari itu, Pemerintah perlu mendorong penciptaan pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat dan kokoh. "pertumbuhan yang sehat dan kokoh itu melalui peningkatan kinerja di sektor riil, misalnya meningkatkan belanja modal," jelasnya.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya, Pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran (SE-592/Seskab/XI/2012) berkaitan dengan pembatasan pinjaman luar negeri yang membebani APBN/APBD. Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan surat edaran tersebut mengajak Pemerintah uuntuk meninggalkan pemikiran rezim utang luar negeri.
"Artinya mulai jangan terlalu berpikir bahwa membangun(proyek) dengan utang atau pinjaman luar negeri, karena bagaimana pun utang harus dibayar dengan anggaran negara, dibayar rakyat," terang Dipo. Dia menerangkan, Pemerintah juga harus berhati-hati terhadap dana dalam bentuk hibah, jika pada akhirnya terdapat klausul pengembalian dengan anggaran Negara. (gal)