Utang Valas Swasta Hampir Separo Cadangan Devisa
Jumat, 20 Maret 2009 – 08:18 WIB
"Kita akan pantau setiap bulan kemampuan dari perusahaan induk. Kita lihat, di Korea dan Amerika Latin, memang banyak perusahaan induk yang rugi dan tidak mau kasih utang," kata Hartadi. Namun, jika prospek perusahaan di Indonesia masih stabil, peluang rollover tersebut masih cukup terbuka.
Hartadi juga menjelaskan, 57 persen korporasi yang berutang valas adalah perusahaan asing dan joint venture. "Biasanya, perusahaan asing dan joint venture sudah mempunyai secure financing daripada perusahaan yang network-nya belum terlalu kuat," katanya.
Tekan Rupiah
Analis pasar valas Farial Anwar mengakui bahwa kebutuhan pasar terhadap dolar AS sudah sangat besar. Karena itu, BI harus bekerja keras menjaga nilai tukar rupiah agar tidak terus terpuruk. "Jadi, permintaan besar sekali dan tidak ada suplainya," katanya.