Vape East Movement dan Vivo Ingin Edukasi Masyarakat
jpnn.com, SURABAYA - Kolaborasi unik hadir dari Vape East Movement dan brand alat kontrasepsi Sensitif VIVO baru-baru ini. Aksi mereka didasari keinginan bersama untuk melakukan edukasi se*s.
Banyaknya permohonan pernikahan dini yang mencapai 34 ribu di Indonesia serta tinggnya kasus HIV/AIDS di Indonesia mencapai 398.784 dan diprediksi Kemenkes RI sampai 500 ribu kasus di akhir tahun ini membuat Grady Letik, William Kevin, dan Harry Dwijaya selaku pemilik Vape East Movement (sebuah perusahaan yang bergerak dibidang rokok elektrik) mengajak Sensitif VIVO untuk melakukan kolaborasi.
“Se*s masih menjadi topik tabu di Indonesia. Selain itu, kurangnya edukasi mengenai hal ini makin memperburuk kondisi. Kami bersama Sensitif VIVO mengajakan penikmat rokok elektrik atau vapers memerangi banyaknya kasus yang diakibatkan oleh kurangnya pendidikan tentang se*s, seperti tingginya tingkat kehamilan diluar nikah dan penyakit menular,” ungkap Grady lewat siaran pers, Sabtu (10/4).
Vape East Movement merilis produk liquid atau isian Vape pertama di dunia yang berkolaborasi dengan alat kontrasepsi, dan produk ini dinamai SPLITZ.
Selain untuk memerangi kasus kehamilan di luar nikah dan penyakit menular se*s, Vape East Movement dan VIVO ingin mengajarkan kepada masyarakat untuk tidak malu membeli alat kontrasepsi agar mampu mengurangi angka pernikahan dini dan kasus HIV/AIDS.
"Untuk kamu penikmat vape yang ingin mendapatkan SPLITZ, hanya perlu membeli satu botol liquid atau isian vape. Secara bertahap produk ini akan bisa didapatkan di seluruh toko vape," ujarnya. (rhs/jpnn)