Video ISIS Penggal 21 Warga Diyakini Palsu, Ini Dia Kejanggalannya
Beberapa hari setelah video itu diunggah pada 15 February lalu, pesawat tempur Mesir menyisir sebuah kota pelabuhan kecil di sebelah timur Tripoli yang diyakini sebagai lokasi penjagalan itu. Namun tidak ada tanda-tanda bekasnya.
Menurut Khan, jelas video itu dibuat dalam ruang tertutup. Kemudian background sengaja dipilih sebuah pantai di Teluk Sirte yang masih menjadi bagian dari Laut Mediteran di Libia.
Kejanggalan yang paling terlihat, kata Khan, adalah sosok “Jihad Yusuf” dalam video itu yang terlihat lebih besar ketimbang laut di kedua sisinya saat kamera dalam posisi close up ataupun wide shot. Ada proporsi yang aneh dalam video itu saat kamera video dalam posisi close up.
Sedangkan tumpahan darah yang menjadi sesi akhir penjagalan itu juga tak kalah janggal. Sebab, efek merah darah di lautan itu sangat mudah dimanupilasu bahkan dengan aplikasi di telepon seluler. “Itu hal yang terudah dan termudah dalam proses pasca-produksi,” sambung Khan.
Lantas mengapa ISIS melakukan manipulasi? Menurut Khan, ISIS melakukan revolusi dalam penggunaan teknik layar hijau demi menghindari pantauan drone dan satelit.
Khan menyebut sang produser mungkin hanya butuh kameramen dan asisten untuk menhgadirkan gambar luar ruang. Kemudian di proses editing ditambah dengan gambar pemenggalan. “Manipulasi video ala IS itu menjadi hal biasa,” kata Khan.
Sutradara film Hollywood, Mary Lambert membenarkan pendapat Khan. Tubuh para pemenggal yang sekitar 60 centimeter lebih tinggi ketimbang para korban juga terlihat janggal.
Sempat diyakini para pemenggal itu merupakan unit dari pasukan khusus. “Rekaman itu terlihat rusak oleh militan yang benar-benar tinggi dan orang-orang Kristen yang kerdil,” katanya.
Soal teknik layar hijau, Lambert yang tercatat sebagai profesor bidang film di New York University itu juga mengamininya. “Yang paling mungkin adalah layar hijau,” ujar profesor bidang film di Universitas New York itu.