Vietnam Diam-Diam Beli Senjata Rusia, Amerika Tutup Mata
jpnn.com - Vietnam secara diam-diam berencana membeli senjata dari Rusia, mengabaikan sanksi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS).
Hal itu terungkap dari artikel yang dimuat oleh media New York Times beberapa waktu lalu.
Laporan tersebut mengutip dokumen Kementerian Keuangan Vietnam yang menguraikan rencana untuk membiayai pembelian senjata dari Kremlin melalui proyek minyak dan gas bersama di Siberia.
Menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Rusia merupakan pemasok senjata utama di Asia Tenggara dengan menjual peralatan pertahanan senilai sekitar $10,7 miliar (Rp153,6 triliun) ke kawasan itu antara tahun 2000 dan 2019.
SIPRI merinci sebagai besar senjata dikirim ke Vietnam sehingga hampir 80 persen peralatan militer Vietnam dipasok oleh Rusia sejak tahun 2000.
Sedangkan antara 2015 dan 2021, Rusia menjual senjata senilai $247 juta (Rp3,5 triliun) ke Myanmar, $105 juta (Rp1,5 triliun) ke Laos, dan $47 juta (Rp678 miliar) ke Thailand.
"Fasilitas kredit yang akan diberikan Rusia kepada Vietnam untuk membeli persenjataan berat. Termasuk rudal anti-kapal, pesawat, dan helikopter anti-kapal selam, sistem rudal anti-pesawat terbang, dan jet tempur," dikutip dari Reuters, Selasa (26/9).
Meskipun Vietnam membeli sejumlah senjata dari Rusia, AS memilih sikap berbeda dari sebelumnya yang berikan peringatan keras akan sanksi tegas terhadap Indonesia.