Viking-Bonek Punya Ikatan Psikologis, Ini Akibatnya
jpnn.com - BANDUNG - Pertandingan Persib Bandung lawan Persebaya United di grup A turnamen Piala Presiden 2015 beberapa waktu lalu terbukti menjadi yang paling diminati oleh khalayak luas.
Selain itu, pertandingan babak penyisihan Grup A di mana Persib menjadi tuan rumah, mendapatkan rating siaran televisi paling tinggi dibandingkan pertandingan di grup lain.
Hasil tersebut bisa saja dinyatakan valid lantaran, Budhi Bram Rachman selaku general coordinator panpel Persib mengungkapkan laga Persib di hari kerja tidak sebanyak saat Maung Bandung tampil saat akhir pekan. Contohnya saja kala Persib menjamu Martapura FC pada Kamis (10/9) kemarin, banyak bangku stadion yang kosong. Hal itu lantaran Persib bermain di hari kerja.
Bram menuturkan kepada wartawan, bila keadaan tersebut jauh dari harapan pihak panpel yang bisa menargetkan penjualan tiket bisa laku terjual. Kendati demikian ia sudah memprediksi kemungkinan-kemungkinannya, sehingga tidak membuatnya kaget.
“Keuntungan laga sekarang (vs Martapura FC) jauh lah dari harapan, tapi sudah kita prediksi kalau pertandingan digelar di hari kerja,” ucap Bram kemarin (12/9)
Berbeda saat Maung Bandung bertemu dengan Persebaya United. Diibaratkan laga big match yang menyedot perhatian, laga pun dilaksanakan di hari Minggu (6/9) lalu.
Tiket yang dicetak sebanyak 26.000 dari 27.200 kapasitas stadion, dikabarkan ludes terjual. “Mungkin kali ya jika lawan timnya seperti Persebaya yang ditunggu-tunggu, yang menjadi puncak penonton itu kemarin waktu lawan Persebaya jumlah dari 27.200 kita cetak 26.000 diperkirakan sold out,” beber Bram.
Laga Persib kontra Persebaya United pun didaulat panpel Persib sebagai laga yang paling menyita perhatian. Bukan hanya soal rivalitas kedua tim dari zaman perserikatan, namun juga ikatan secara moral antara kedua kelompok suporter yang menanam jika laga kedua tim sangat patut untuk ditonton.