Viral Karena Dibanggakan Jokowi di BRI Microfinance Outlook, Ini Kisah UMKM asal Maros Naik Kelas
“Di kampung saya rata-rata semuanya nelayan, dan saat pandemi tidak ada yang beli hasil tangkapan rajungan kita. Kemudian ada tim dari Blue Forest Makassar yang datang ke Kuri Caddi. Dari situ mereka memberi ide supaya ekonomi ibu-ibu di sini bisa berkembang dan menambah penghasilan keluarga. Karena mayoritas hasil tangkapan nelayan di sini rajungan, jadi muncul ide membuat kerupuk rajungan,” ungkapnya.
Rita dan ibu-ibu sekitar menerima dengan baik ide tersebut karena mereka sendiri tidak memiliki kegiatan lain. Dari pendampingan dan pelatihan yang didapatkan, akhirnya Rita berhasil memproduksi keripik rajungannya sendiri.
Produk yang dihasilkan selain kerupuk rajungan ada sambal ikan bete-bete, oseng-oseng ebi, sambal kerang dan teh herbal. Proses produksinya dikerjakan secara berkelompok dengan 2 orang rekan lainnya di rumah. Sementara itu, pemasaran produk Keripik Rajungan ini juga sudah mencapai daerah lain seperti Bogor, Kalimantan, Bone, hingga Jakarta. Meskipun jumlahnya masih sedikit, tapi Rita bersyukur produknya disukai oleh masyarakat.
UMKM yang Naik Kelas
Rita mengaku awalnya mendapatkan bantuan permodalan dari program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dari PNM dan sudah menjadi nasabah sejak 2016. Pinjaman yang didapatkan bertahap, mulai dari Rp2 juta hingga mencapai Rp 8 juta yang menurutnya sangat membantu dalam mengembangkan usaha.
“Pinjaman ini sangat membantu mengembangkan produk dan juga kemasan. Karena kemasan produk juga membutuhkan biaya yang banyak,” ungkapnya.
Atas kerja keras dan kegigihannya, usaha Rita terus berkembang dan menjadi pelaku usaha yang naik kelas. Rita akhirnya kemudian menjadi nasabah BRI dan mendapatkan pendanaan KUR.
“Pinjaman BRI sekarang saya dapat Rp35 juta, jadi sangat membantu sekali. Selain untuk mengembangkan usaha saya, juga membantu usaha suami saya yang seorang Nelayan,” imbuhnya.