Waduh, Tembok Rusun Jatinegara Retak, Perlu Diaudit Nih
jpnn.com, JAKARTA TIMUR - Warga Kampung Pulo telah menempati Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat. Rusun tersebut telah ditempati warga selama hampir dua tahun setelah rumahnya digusur pada Agustus 2015 lalu.
Namun, rusun yang dibangun dengan nilai proyek Rp 160,24 miliar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu kini tampak cacat.
Bagaimana tidak, banyak retakan yang menyerupai rambut-rambut terlihat jelas dari bangunan dua blok tersebut.
Berdasarkan pantaun JawaPos.com, retakan di bangunan itu hampir menjalar hingga ke semua bagian gedung.
Menurut Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga, sebenarnya dalam pelaksanaan pembangunan rusun sudah ada standar laik bangunan yang dikeluarkan Kementerian PUPR. Termasuk rusun yang dibangun sendiri oleh si pembuat standar laik.
"Bangunan Rusun Jatinegara perlu dicek ulang apakah sudah mendapat sertifikat laik fungsi bangunan," ujar Nirwono ketika dihubungi JawaPos.com, Selasa (28/3).
Dia menilai, kualitas bangunan buatan pemerintah memang biasanya di bawah kualitas produk swasta. “Tetapi kalau buatan pusat masih lebih baik dari buatan pemprov," terangnya.
Oleh karena itu, dia menegaskan segera dilakukan audit rusun-rusun di Jakarta dan segera dicek tingkat kerusakannya.