Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Wah, Ternyata Uang Rp 5 Ribu dan Rp 10 Ribu Paling Diminati

Senin, 05 Juni 2017 – 14:29 WIB
Wah, Ternyata Uang Rp 5 Ribu dan Rp 10 Ribu Paling Diminati - JPNN.COM
Jasa penukaran uang kaki lima di Jalan Teuku Umar, Cibitung. Foto: GoBekasi/jpg

jpnn.com, PALEMBANG - Jelang lebaran, tradisi tukar uang receh di seluruh Indonesia masih saja marak hingga saat ini.

Oleh karena itu, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumsel lakukan antisipasi. Tercatat, uang receh sebanyak Rp 808 miliar disiapkan.

Itu terdiri dari uang pecahan kecil terdiri dari pecahan Rp 20.000 sebesar Rp 359 miliar, lalu pecahan Rp 10.000 sebesar Rp 227 miliar, pecahan Rp 5.000 sebesar Rp 163 miliar, pecahan Rp 2.000 sebesar Rp 49 miliar, dan yang terakhir untuk pecahan Rp 1.000 sebesar Rp 10 miliar.

“Kebanyakan yang ditukar adalah pecahan dengan nominal Rp 5.000 dan Rp 10.000 untuk bagi-bagi THR,” kata Kepala BI Perwakilan Sumsel, Rudi Hairudin kepada Sumatera Ekspres, kemarin (4/6).

Kas keliling juga diaktifkan untuk layani penukaran. Ada sebanyak dua unit kendaraan disiapkan untuk melayani masyarkat. Keduanya sudah mulai beroperasional.

Sasaran kas keliling sendiri akan disesuaikan dengan kondisi kebutuhanya. “Lokasinya seperti di sejumlah pasar tradisional dan mal yang utamanya selalu dipenuhi oleh masyarakat yang hendak melakukan transaksi jual beli,” jelas dia.

Selain itu, kerja sama dilakukan dengan Perbankan di Sumsel. Jadwal penukaran juga sudah disiapkan. “Sebaiknya melakukan penukaran uang secukupnya saja,” ungkapnya.

Masyarakat juga hendaknya mewaspadai adanya uang palsu. ciri-ciri keaslian uang kertas rupiah antara lain warna tulisan gambarnya jelas (tidak buram), tulisan angka nominalnya bila diraba terasa kasar, dilengkapi tanda hologram, benang pengaman, dan gambar pahlawan pada bidang putih yang hanya terlihat bila diterawang. (rip)

Jelang lebaran, tradisi tukar uang receh di seluruh Indonesia masih saja marak hingga saat ini.

Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close