Wahai Orang Tua, Inilah Dampak Buruk Anak Masuk SD Sebelum Waktunya
Samanta menilai hal itu disebabkan karena diri anak baik secara mental maupun kognitifnya belum siap untuk memulai hal baru.
“Dalam hal ini, secara psikososial dan emosional ini menjadi penting bagi anak untuk melihat kesiapannya agar ia dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan menyenangkan,” ucap dia.
Maka dari itu, kata Samanta, butuh kesiapan ekstra bila orang tua tetap bersikeras menyekolahkan anak sebelum usia idealnya.
Secara bertahap, anak perlu diberikan pemahaman supaya bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Dia menyarankan orang tua untuk mendorong anak-anak berinteraksi dengan banyak orang, sehingga muncul stimulasi untuk berbaur dengan lingkungannya.
“Ajarkan pula anak untuk bermain bersama teman melalui simulasi bermain dengan dua-tiga orang atau dalam skala ruang bermain yang lebih ramai.”
Samanta menyarankan, sebagai bentuk pencegahan anak menjadi pelaku atau korban perundungan (bullying) di sekolah di usianya yang masih mencontoh tiap perilaku dan ucapan di sekitarnya, orang tua dapat mempererat hubungannya dengan orang tua dari siswa lain.
Kemudian membuat janji untuk bermain bersama dalam rangka mengajarkan rasa saling menyayangi dan menghargai antarteman.