Wahai Rusia! Tolong Dengar Permintaan Keluarga Korban MH17 Ini, Sederhana Kok
jpnn.com - AMSTERDAM - Sejak hasil tim investigasi internasional diumumkan di Belanda, Selasa malam yang menyatakan bahwa pesawat MH17 dipastikan ditembak jatuh dengan peluru kendali BUK buatan Rusia, para keluarga langsung menyampaikan unek-unek mereka.
Salah seorang ayah dari penumpang pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 yang menjadi korban kecelakaan di timur Ukraina Juli tahun lalu, tidak ingin mengetahui tentang laporan tragedi itu yang diumumkan pihak Dewan Keamanan Belanda (DSB), Selasa (13/10) kemarin. Sebaliknya ia hanya menginginkan permintaan maaf dari pihak terlibat.
Thomas Schansman dari Amerika Serikat mengatakan, dia sudah memprediksi hasil penyelidikan itu hanya menjelaskan tentang bagaimana pesawat tersebut ditembak, tetapi bukan menjelaskan siapa pihak bertanggung jawab mendalangi serangan.
"Jika kita mampu untuk mencari pihak yang bertanggung jawab dalam kecelakaan itu dan jika mereka ingin berkata, 'Kawan, kami tidak berniat untuk menembak jatuh pesawat ini', itu saja yang saya ingin dengar.
"Saya ingin tahu jika tragedi itu adalah satu kecelakaan dan bukan niat mereka untuk menembak jatuh MH17, '' katanya kepada saluran ABC.
Namun katanya, hingga kini, dia masih tidak mendengar permohonan maaf baik dari Rusia maupun dari pihak yang terlibat.
Schansman yang kehilangan putranya, Quinn Lucas, 19, berkumpul di Pangkalan Udara Gilze-Rijen di Belanda bersama anggota keluarga penumpang lain untuk mendengarkan laporan terkait kecelakaan itu dari Ketua DSB, Tjibbe Joustra.
Wakil Ketua Asosiasi Bencana Udara MH17, Evert Van Zijtveld mengatakan, apa yang mereka inginkan adalah fakta-fakta dasar kejadian itu.