Wakapolri: Jangan menjadi Orang Biasa
jpnn.com, JAKARTA - Wakapolri Komjen Gatot Eddy menggelar kuliah umum di hadapan mahasiswa di Universitas Riau, pada Rabu (11/3). Dalam kesempatannya, Gatot menyampaikan bahwa ke depan Indonesia tak akan bubar.
Hal itu dia sampaikan untuk menjawab keresahan di masyarakat. Khususnya terkait dengan berbagai persoalan penuh tendensi di tanah air, salah satunya berujung pada persoalan identitas yang dipolitisasi.
"Caranya dengan menjaga demokrasi dalam kebinnekaan sehingga demokrasi tidak diartikan kebebasan yang sebebas-bebasnya. Tetapi kebebasan yang taat terhadap rule of law," kata Wakapolri di Universitas Riau, Rabu (11/3).
Jenderal bintang tiga ini menambahkan, seluruh elemen masyarakat agar jangan merelakan diri terjebak dengan gelombang negatif politisasi identitas tersebut. Termasuk juga para civitas akademia yang ada di seluruh Indonesia.
"Pahami bahwa civitas akademia, para mahasiswa dan mahasiswi, punya tanggung jawab yaitu menjalankan peran sebagai guardian of value - menjaga nilai-nilai kebhinnekaan dan Pancasila, serta akar persatuan dan kesatuan," lanjut Wakapolri.
Meski demikian, Wakapolri tidak memungkiri bahwa politisasi identitas memang faktual. Tetapi fakta itu justru jangan menjadikan masyarakat malah menyerah dengan berbagai gelombang negatif itu.
"Lewat hoaks, medsos dan fenomena post-truth, hal ini saling berkaitan. Itu semua tentu saja dapat menganggu demokrasi di Indonesia,” sambung mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Untuk itu, Gatot menekankan agar mahasiswa bisa memaksimalkan dan eksplorasi kemampuan sebagai bentuk perlawanan terhadap politisasi identitas.