Wakapolri Perintahkan Sopir Truk Rekam Aksi Pungli Aparat
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin mengapresiasi pengakuan para sopir truk di hadapan Presiden Joko Widodo soal masih maraknya pungutan liar (pungli) oleh preman hingga aparat.
Dia bahkan menantang para sopir truk langsung melaporkan oknum polisi pungli kepada dirinya. Hanya saja, Syafruddin meminta laporan yang disampaikan harus benar.
"Langsung ke saya saja. Nanti saya akan bilang. Langsung ke saya, saya kasih nomor telepon. Langsung ke wakapolri. Tapi harus benar. Kalau enggak kita proses juga dia. Kalau mau nyari-nyari," ucap Syafruddin di Istana, Selasa (8/5).
Syafruddin bahkan meminta para sopir merekaman oknum nakal yang sedang beraksi. Sebab, pembuktian pungli minimal harus tertangkap tangan.
Kalau terbukti, lanjut dia, pihaknya pasti langsung menjatuhkan sanksi pemecatan.
"Silakan videokan para polisi yang ada di jalan. Ini perintah saya. Ya. Saya langsung pecat. Begitu ada videonya (pungli) benar, kami pecat hari itu. Telanjangin dia. Keras sekali kita. Karena kenapa? Sudah cukup negara memberikan kepada mereka. Tidak kurang lagi sekarang. Biaya operasionalnya besar sekali sekarang," tuturnya.
Jenderal bintang tiga kelahiran Unjung Pandang, 12 April 1961 ini mengaku tidak tersinggung dengan apa yang disampaikan para sopir truk ke presiden. Bahkan dia meminta hal semacam itu sering-sering dilakukan.
"Oh enggak (tersinggung). Bagus ini. Kan saya bisa mecat anak buah saya. Kalau perlu dia bikin tiap bulan. Jangan ke sini saja, ke Mabes Polri. Mabes Polri welcome. Saya tantang. Silakan. Harus ada bukti. Kalau enggak saya proses, penjarain dia," sebut mantan kapolda Kalsel ini.