Waketum PAN Ingatkan Lagi Kisruh di Kobar Akibat Saksi Palsu
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad H Wibowo ikut berkomentar atas langkah Mabes Polri menangkap komisioner KPK, Bambang Widjojanto yang disangka merekayasa saksi pada proses sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi (MK). Dradjad meyakini berbagai kejanggalan dalam putusan MK yang membuat jago PAN di Pilkada Kobar itu keok akan terungkap.
Dradjad menuturkan, pada Pilkada Kobar 2010 silam PAN mengusung pasangan Sugianto Sabran-Eko Sumarno. Dradjad memang kenal secara pribadi dengan Sugianto. “Eko itu adik kelas saya di Surabaya dan Ketua DPD PAN Kobar,” kata Dradjad saat dihubungi JPNN, Jumat (23/1) sore.
Namun, kata Dradjad, pasangan Sugianto-Eko yang sudah menang dengan selisih sekitar 10 persen berdasarkan perhitungan KPU Kobar justru didiskualifikasi oleh MK. “Kami memang merasa kemenangan Sugianto-Eko dirampok dengan keputusan MK itu,” sambungnya.
Belakangan, sambung Dradjad, terungkap adanya kasus saksi palsu yang dihadirkan pada persidangan sengketa Pilkada Kobar. Saksi palsu bernama Ratna Mutiara itu sudah diproses hukum dan dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Putusan PN Jakpus pada Maret 2011 yang menghukum Ratna dengan hukuman 5 kurungan juga sudah berkekuatan tetap karena terdakwa menerimanya dan tidak mengajukan banding.
Dradjad bahkan pernah meminta agar BW -sapaan Bambang Widjojanto- memberikan penjelasan tetang saksi palsu itu saat KPK menangani kasus suap terhadap Ketua MK Akil Mochtar. Sebab, BW adalah pengacara bagi pasangan calon bupati-calon wakil bupati Kobar, Ujang Iskandar-Bambang Purwanto yang dimenangkan oleh MK.
“Saya pernah meminta agar BW memberikan penjelasn tentang kasus saksi palsu itu. Karena efek saksi palsu ini fatal. Kobar rusuh, bakar-bakaran,” sambung Dradjad.
Karenanya Dradjad yakin seiring perjalanan waktu maka dalang saksi palsu dalam sengkete Pilkada Kobar akan terungkap. “Saya berharap MK bersedia menegakkan kebenaran dengan membuka kembali kasus Pilkada Kobar ini. Saya selalu menasihati Eko, Gusti Allah mboten sare, becik kethithik olo kethoro (Tuhan tidak tidur, yang baik akan kelihatan baiknya, yang jajat akan kelihatan keburukannya, red). Mudah-mudahan kebenaran akan terungkap,” ucap Dradjad.(ara/jpnn)