Wakil Ketua MPR: Kalau Enggak Beragama, Jangan Tinggal di Indonesia
jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar ke ratusan warga Kecamatan Sepaku di Aula Sepaku, Kelurahan Tengin Baru, Kabupaten Penajam Pasir Utara, Kalimantan Timur, Senin (11/3/2019).
Mahyudin menerangkan, bangsa ini memiliki sejumlah tantangan sehingga MPR menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar. Satu di antaranya, MPR berupaya menjawab tantangan masuknya pemahaman radikal.
"Kami selalu mengantisipasi agar tidak ada kejadian seperti di Sepaku, terjadi peristiwa bom seperti di Jawa dan Bali. Kami mengantisipasi jangan sampai ada masyarakat yang terpapar teroris akhirnya mereka menuju jalan sesat," ungkap Mahyudin di Aula Sepaku, Senin (11/3/2019).
Mahyudin mengingatkan, masyarakat dapat menimba ilmu keagamaan dari guru yang tepercaya. Terdapat guru yang berasal dari organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang dapat diikuti.
"Jangan belajar agama di internet, banyak menyesatkan karena internet itu bisa saja dibuat oleh zionis untuk menyesatkan," ungkap dia.
Dia menuturkan, belajar agama dari internet berpotensi menghadirkan paham radikal yang memunculkan aksi terorisme.
Selain itu, Mahyudin mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang warganya beragama. Setiap warga negara mendapat jaminan untuk menjalankan aktivitas keagamaan.
"Jadi, kalau enggak mau beragama, jangan tinggal di Indonesia. Harus keluar dari bangsa Indonesia," pungkas dia. (mg10/jpnn)