Wako-Wawako Berseteru, Ini Beragam Komentar Warga Siantar
Sedangkan Mikhael Siahaan, seorang tokoh organisasi muda gereja mengatakan bahwa apa yang tengah dipertontonkan Hulman dan Koni merupakan bukti ketidakdewasaan keduanya dalam berpolitik.
"Sebenarnya, hal seperti ini memang sering terjadi di pegujung masa jabatan seseorang," kata dia.
Pria yang juga menjabat Ketua DPC Gamki Kabupaten Simalungun ini secara tegas menyatakan, Hulman dan Koni tanpa sadar telah mempermalukan diri sendiri di depan ratusan ribu masyarakat yang mereka pimpin.
"Sebagai masyarakat kita berharap hal ini segera diselesaikan secara bijaksana dan bukan dengan adu otot seperti orang di terminal sana," ketusnya.
J Tindaon, aktivis LSM Demi Bangsa (Demban) juga menilai "perang terbuka" antara walikota dan wakilnya merupakan bukti konkret kurang matangnya kemampuan berpolitik, yang juga diperparah kekurangmampuan keduanya menjalin komunikasi.
"Siapapun pasti sependapat bahwa tidak patutlah pejabat publik saling membuka borok masing-masing secara terbuka. Ini kan contoh yang tidak baik. Kika komunikasi mereka baik, saya berpikir hal seperti ini tidak akan mencuat ke publik," ujarnya.
Warga lainnya, Chairil Shaputra Siregar SH menambahkan, tidak sepantasnya seorang pemimpin daerah memaparkan keburukan mereka di depan umum. Itu menunjukkan, ketidakakraban sesama pemimpin.
"Kalau sudah tidak akur, bagaiamana daerah bisa maju dan bagaimana bisa menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Permasalahan sendiri saja tidak dapat diselesaikan," kata dia.