Walhi: Pemerintah Masih Jadi 'Pemadam Kebakaran'
jpnn.com - MATARAM – Musibah longsor yang merenggut empat nyawa di Dusun Ladungan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Sabtu (19/12) patut dijadikan pelajaran berharga. Mencegah jatuhnya korban berikutnya menjadi pekerjaan pemerintah agar tidak dicap sebagai ‘pemadam kebakaran’.
“Kalau sekarang masih seperti pemadam kebakaran. Pemerinth bergerak setelah ada korban tetapi upaya pencegahan dari awal minim,” kata Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) NTB Murdani seperti dilansir Harian Lombok Post (Grup JPNN.com).
WALHI sendiri melihat masih banyak potensi musibah serupa di NTB, terutama di musim hujan ini. Bahkan, longsor yang terjadi di Dusun Landungan itu pun telah diprediksi sebelumnya.
“Tiga hari sebelum longsor itu, WALHI sudah sosialisasi ke masyarakat setempat terkait ancaman longsor. Ternyata benar kejadian,” kata Murdani.
Jatuhnya korban pada peristiwa nahas itu, menurutnya, tak terlepas dari kelalaian pemerintah yang terkesan lamban dalam melakukan upaya pencegahan. Sosialisasi dari pemerintah sendiri dianggap masih minim. Padahal, WALHI melihat resiko terjadinya longsor serupa cukup besar di beberapa titik lain di NTB. Pantauannya, masih banyak warga lain yang juga bermukim di daerah rawan longsor.
“Masih banyak hunian warga lain yang di dekat tebing dan terancam longsor. Ini harus diantisipasi,” katanya.
Pemerintah juga dikritik lamban dalam menyiapkan peta rawan bencana dan mitigasi bencana.
“Terbukti, kalau kita lihat di dokumen APBD masing-masing kabupaten/kota pun, dari tahun ke tahun, hampir tidak ada item untuk ini,” kritiknya.(uki/r9/fri/jpnn)