Wanita Paruh Baya Lebih Sering Susah Tidur Dibanding Pria
jpnn.com - KURANG tidur merupakan masalah umum yang bisa terjadi pada siapa pun. Efek jangka panjangnya bisa menyebabkan hipertensi serta penyakit jantung. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita paruh baya mengalami lebih banyak susah tidur daripada pria.
Dr. Paivi Polo, peneliti di University of Turku, Finlandia, melakukan penelitian tentang masalah tidur pada wanita sebelum menopause. Penelitian tersebut dilakukan pada 850 ibu-ibu yang berusia rata-rata 42 tahun.
"Kita selalu berpikir menopause adalah jawaban dari semua masalah wanita. Kemudian kami para peneliti melakukan pengobatan pada insomnia yang disebabkan karena menopause. Ternyata tidak semuanya berpengaruh," kata Polo seperti dilansir laman Reuters, Sabtu (11/1).
Perasaan gerah dan panas serta berkeringat mengurangi jam tidur wanita paruh baya ini. Dari 850 wanita yang diteliti, sepertiganya mempunya penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung. Sementara itu 60 persen dari mereka mengaku tiba-tiba bangun pada malam hari minimal satu minggu sekali.
Data lain juga menunjukkan bahwa 16 persen dari mereka mengalami kesulitan tidur, sementara 20 persen lainnya mengaku selalu bangun terlalu awal.
Sebanyak 42 Persen dari ibu-ibu yang terlibat penelitian juga mengatakan adanya kantuk pagi hari, dan ada juga kantuk siang hari sebesar 32 persen.
"Tidur sangat penting bagi tubuh, karena kita menghabiskan sepertiga hidup kita untuk tidur. Selain itu kurang tidur juga bisa berpengaruh pada kesehatan mental," pungkas Polo. (fny/jpnn)