Warga Asal Indonesia di Australia Ini Masih Bekerja dan Menikmati Pekerjaan Di Atas Usia 60 Tahun
Pada awalnya siapa saja boleh bekerja dengan anak-anak, namun peraturan kemudian diubah dengan syarat pekerja 'child care' harus memiliki Sertifikat III di bidang pengasuhan anak-anak, yang bisa didapatkan dalam waktu antara 6 bulan sampai 1 tahun di sekolah kejuruan.
Di tahun 2019, saat itu usianya 56 tahun, Widianti belajar lagi untuk mendapatkan Sertifikat IV dan bekerja penuh waktu sampai memutuskan berhenti di akhir tahun 2020.
"Alasan saya untuk pensiun adalah karena anak saya dan keluarganya pindah kembali ke Melbourne dari Shanghai, jadi saya ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan mereka."
"Namun saya masih sehat dan pergi kerja di tempat yang saya sukai juga memang menyenangkan," kata Wi, yang sudah hidup dengan diabetes selama 30 tahun.
"Saya bekerja karena membuat saya merasa berguna. Mungkin dua tahun lagi kalau saya merasa berbeda, saya akan berhenti."
Kerja di rumah sakit sambil jadi penyanyi
Ani Rajakgukguk, usia 65 tahun, masih aktif bekerja penuh waktu di bagian administrasi untuk sebuah klinik yang menangani penyakit pernapasan di rumah sakit Prince of Wales di Sydney.
Tiba di Australia di tahun 1980, Ani lulusan seni musik dari Institut Seni Indonesia (ISI) di Yogyakarta, pernah mengajar musik selama beberapa tahun di awal karirnya di Australia, termasuk aktif dalam kegiatan seni bersama komunitas Indonesia.
"Waktu itu anak-anak masih kecil jadi saya baru mulai kerja di tahun 1989 awalnya masih paruh waktu, baru di tahun 2000 bekerja penuh waktu di rumah sakit," kata Ani kepada ABC Indonesia.