Warga Asmat Kompak Kirim Bantuan untuk Korban di Sulteng
“Dana tersebut kami belanjakan berbagai kebutuhan untuk warga terdampak bencana, di antaranya untuk memenuhi kebutuhan di dapur umum. Kami juga siap membantu hingga masa tanggap darurat berakhir,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada warga Asmat khususnya Tagana Asmat karena aksi sosial tersebut.
“Solidaritas dan kebersamaan Tagana di seluruh pelosok Indonesia sangat luar biasa. Sejak hari pertama bencana di Sulteng, semua sigap bergerak membantu. Sebanyak 633 Tagana dari berbagai provinsi datang dengan berbagai tugas mulai dari membantu proses evakuasi, asesmen korban bencana, mendirikan dan mengelola dapur umum,” katanya.
Sebanyak 633 Tagana tersebut datang dari berbagai provinsi. Di antaranya Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Baratm Sulawesi Utara, Jawa Timur, DKI Jakarta, Maluku, Bangka Belitung, Banten, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Dirjen menjelaskan Tagana Asmat lahir merespons kebutuhan di Kabupaten Asmat untuk menangani KLB Campak dan Gizi Buruk awal 2018 lalu.
“Relawan Tagana memiliki peran penting pada saat itu untuk membantu proses pendistribusian bantuan dan pendampingan di distrik-distrik tertentu berkaitan dengan komunikasi dengan warga setempat," tuturnya.
Saat ini total terdapat 30 personel yang seluruhnya merupakan Tagana Muda.
Mereka telah dilatih pengetahuan dasar tentang penanggulangan bencana, tugas dan fungsi Kementerian Sosial dan Dinas Sosial apabila terjadi bencana.