Warga Cegah PSK Baru di Dolly
jpnn.com - SURABAYA - Lokalisasi Dolly yang kembali beroperasi pasca Lebaran meningkatkan potensi adanya pekerja seks komersial (PSK) baru. Namun, warga Putat Jaya memastikan bakal mencegah adanya PSK yang baru masuk itu. Bahkan, bila ditemukan PSK baru, warga siap memulangkannya. Dengan begitu, kesepakatan antara RT, RW, pengelola wisma (mucikari), dan Pemkot Surabaya untuk tidak mendatangkan PSK baru benar-benar terjaga.
Selama lima tahun terakhir, Forum Komunikasi Masyarakat Lokalisasi Surabaya (FKMLS) mengklaim tidak ada penambahan PSK baru. Pencegahan itu bisa dilakukan dengan memverifikasi jumlah PSK setiap tahun. Terbukti, jumlah PSK di Dolly terus menurun dalam lima tahun terakhir.
Saat ini tercatat jumlah PSK di Dolly mencapai 1.080 orang. Jumlah tersebut jauh lebih kecil daripada jumlah PSK Dolly pada 2009 yang tembus 1.500 orang. Tahun lalu, FKMLS bersama pemkot bahkan memulangkan sekitar 52 PSK.
Sekjen FKMLS Syafiq Mudhahir mengaku, puluhan PSK tersebut dipulangkan karena mereka PSK baru. Namun, ada juga yang memang ingin pulang. "Jadi, tidak ada PSK baru karena memang dipulangkan kalau ketahuan," jelasnya.
Selama ini, lanjut dia, tatanan RT, RW, dan pengelola wisma telah berjalan dengan baik untuk mencegah adanya PSK baru tersebut. Dia mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir soal kemungkinan adanya PSK baru. "Kami pastikan tidak akan ada PSK baru," janjinya.
Adanya PSK baru sebenarnya justru merugikan pemilik wisma sendiri. Sebab, jika sampai warga dan petugas pemkot mengetahui, konsekuensi yang harus ditanggung adalah wisma harus ditutup.
Kabid Pengendalian dan Operasional Satpol PP Surabaya Dari mengatakan, penutupan wisma tersebut merupakan kesepakatan antara warga, pengelola wisma, dan pemkot. Dengan demikian, jika ada penemuan PSK baru, satpol PP siap mengeksekusi.
Untuk mendeteksi adanya PSK baru, satpol PP telah bekerja sama dengan Kecamatan Sawahan dan Kelurahan Putat Jaya. Dia menyatakan, petugas kecamatan dan kelurahan akan berkoordinasi dengan satpol PP. "Mereka yang biasa memberikan informasi," paparnya.