Warga Keluhkan Debu Pabrik Sumpit
jpnn.com - NGAWI – Sejumlah warga Karangasri mengeluhkan debu sisa produksi pabrik sumpit PT Surya Bambu Timur. Sebab, debu yang beterbangan sejak beberapa bulan terakhir itu mengotori rumah. Debu yang setiap hari tersebar mulai pagi hingga sore tersebut juga dikhawatirkan mengganggu kesehatan.
Triyono Eko Wahyudianto, warga, menyebutkan, debu pabrik itu kerap membuat mata perih dan napas sesak. ’’Sudah empat bulan warga menghirup debu pabrik. Manajemen tidak pernah menggubris keluhan warga,’’ ujarnya Jumat (15/8).
Menurut dia, pihak perusahaan sebenarnya sudah berupaya memasang jaring pengaman di tembok pagar pembatas pabrik untuk mencegah debu beterbangan ke permukiman warga. Namun, dia menilai langkah itu sia-sia. ’’Logikanya bagaimana, masak debu dijaring,’’ jelasnya.
Dia menyatakan, warga sudah mengadukan permasalahan debu tersebut ke kepala desa dan kecamatan setempat serta instansi terkait seperti dinas perizinan terpadu, dinas perindustrian, dan dinas tenaga kerja. Jika tidak ada tindak lanjut, dia mengancam mengadu langsung ke pemprov.
Kepala Desa Karangasri Haryono menuturkan, pihaknya bersama staf kecamatan telah meninjau rumah warga terkait dengan pengaduan tersebut. Dia juga sudah melapor ke Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Ngawi. ’’Dengar-dengar, KLH sudah mendatangi pabrik,’’ katanya.
Kepala KLH Ngawi Sudirman menyatakan sudah menerima pengaduan warga Karangasri. Pihaknya juga sudah mengecek ke lokasi. Hasilnya, KLH merekomendasikan pabrik sumpit itu membuat pagar pelindung yang lebih tinggi agar debu sisa produksi tidak beterbangan ke permukiman. ’’Memang pagarnya ambruk. Kami sudah mengingatkan untuk diperbaiki,’’ ungkapnya.
Dirman mengamini bahwa debu tersebut sangat menganggu dan meresahkan warga terutama yang rumahnya berdekatan dengan pabrik. Selain membuat lingkungan tidak nyaman, debu itu bisa mengakibatkan gangguan pernapasan. ’’Senin besok (18/8) kami cek lagi apakah rekomendasi kami sudah dilakukan atau belum,’’ ujarnya.
Sementara itu, belum ada keterangan dari PT Surya Bambu Timur. Saat hendak dikonfirmasi, pihak pabrik enggan menemui wartawan.(mg1/pra/isd/JPNN/c23/any)