Warga Lampung Jual Ginjal ke Batam
Senin, 17 Januari 2011 – 13:03 WIB
Saat komunikasi, ibu Sultan Arun (3) ini selalu menyarankan kepada suaminya untuk pulang kerumah kontrakan tampat tinggalnya saat ini."Saya sering mengingatkannya, kalau masih sakit pulang kerumah saja. Kalau nasib kita sudah seperti ini mau gimana lagi,"ujar ibu rumah tangga yang kesehariannya bekerja sebagai tukang mencuci pakaian itu.
"Saat berangkat ke Batam, kami meminta bantuan dengan kepala desa (kades) untuk mengurus keberangkatan suami saya. Karena kami memang tidak punya uang. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga saja sudah sulit, apalagi untuk berangkat ke Batam,"imbuhnya.
Atas ketidak percayaannya mendengar suaminya akan menjual ginjalnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya itu, Robiah akan menelpon suaminya menanyakan tentang informasi yang ia terima."Coba saya telepon dulu nanti. Benar ngak dia mau menjual ginjalnya. Mungkin kalau orang tuanya (Orang Tua Khairul Nizar di Aceh) tahu juga akan terkejut setelah mendengar kabar ini,"sesalnya.(jpnn)