Warga Mulai Tidak Sabar, Lempar Sampah ke Tentara
Meski begitu, Moeldoko mengakui, saat ini TNI dalam posisi sulit. "TNI diwajibkan menjaga stabilitas negara sekaligus mengawal demokrasi. Itu sangat sulit," tuturnya. Dua hal tersebut, menurut dia, secara umum saling bertentangan. Demokrasi identik dengan kebebasan, sedangkan stabilitas identik dengan pembatasan di sana-sini.
Perwira kelahiran 8 Juli 1957 itu menuturkan, jika negara terlalu kendur terhadap urusan stabilitas, demokrasi yang berkembang akan cenderung menuju anarkisme. Sebaliknya, jika negara terlalu kukuh dalam urusan stabilitas, masyarakat bakal menderita karena kebebasannya dikekang.
Untuk itu, pihaknya akan berusaha menempatkan diri di antara dua hal tersebut. TNI, lanjut dia, wajib mengawal agar stabilitas negara tetap terjaga. Namun, saat yang bersamaan, pihaknya bakal mengikuti proses demokrasi yang berkembang saat ini. "Kalau transisi melulu (seperti Thailand), kapan kita akan menuju demokrasi yang matang," tambahnya. (byu/c4/kim)