Warga Ogah Keluar Malam karena Takut Dianggap PSK
jpnn.com - JOGJA - Warga RW 09, Mrican, Giwangan, Umbulharjo, Kota Jogja sedang resah. Warga khususnya kalangan perempuan bahkan sampai tak berani keluar pada malam hari.
Hal itu seiring adanya praktik prostitusi di daerah sebelah timur Terminal Giwangan tersebut. ”Takut dinyang (ditawar, red). Ini (praktik prostitusi terselubung) sudah tidak nyaman,” kata Ketua RW 09 Sarono seperti diberitakan Jawa Pos Radar Jogja.
Dulu memang ada Lokalisasi Sanggrahan di dekat wilayah itu. Namun, lokalisasi itu sudah ditutup pada 2 Februari 1997 lalu.
Hanya saja, pada praktiknya masih ada PSK yang beroperasi. Bahkan para pekerja esek-esek itu beralih ke permukiman.
Paksana tugas (Plt) Wali Kota Jogja Sulistyo mengatakan, pihaknya sudah memprioritaskan pemberdayaan warga di Mrican. Menurutnya, Bappeda Kota Jogja sudah memprogramkan kegiatan untuk pemberdayaan warga.
Namun, Sulis mengaku bleum tahu persi program yang akan digelontorkan. Hanya saja, fokus program itu bukan hanya pada para muncikari.
“Termasuk warganya. Sebab yang kami inginkan perubahan mindset,” jelasnya.
Asiaten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekprov DIJ itu menegaskan keterlibatan warga setempat dalam pemberdayaan sangat positif. Menurut dia, hal itu akan sangat membantu dalam pelaksanaan program.