Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Warga Punya KTP Malaysia , Bupati Bantah sebagai Eksodus

Sabtu, 22 November 2014 – 23:29 WIB
Warga Punya KTP Malaysia , Bupati Bantah sebagai Eksodus - JPNN.COM

jpnn.com - NUNUKAN - Sejumlah warga di Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, memiliki kewarganegaraan ganda, yakni Indonesia dan Malaysia. Namun, Bupati Nunukan, Kalimantan Utara, Basri, kurang tertarik menanggapi fakta tersebut.

Kenyataan yang diperkuat lewat bukti kepemilikan identity card (IC) atau kartu tanda penduduk (KTP) Malaysia oleh salah seorang warga Lumbis Ogong, Talakan, 61, itu dipandang bupati bukan sikap eksodus seperti yang ramai diberitakan. ''Tidak ada itu. Itu juga bukan eksodus,'' kata Basri kepada Radar Nunukan (Jawa Pos Group) kemarin (21/11).

Menurut dia, jika memang ada eksodus yang dilakukan warganya, media tidak perlu repot-repot berteriak. Bahkan, kalau memang ada eksodus, lanjut dia, pihaknya yang akan kali pertama berteriak lantang. ''Kalau perlu, saya langsung lapor ke Jokowi (Presiden RI Joko Widodo),'' katanya.

Kondisi di Lumbis Ogong, papar Basri, tidak berbeda dengan sejumlah kecamatan lain yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Seperti halnya di Sebatik, kata Basri, banyak warga yang hilir mudik ke Malaysia, namun tidak tinggal menetap di sana.

Kebanyakan di antara mereka hanya datang untuk bersilaturahmi dengan keluarga. Dia menepis tudingan bahwa pemerintah selama ini tidak memperhatikan kawasan pedalaman. Khusus Lumbis Ogong, Basri dengan tegas memastikan bahwa pemerintah daerah sudah membangun sejumlah fasilitas di kecamatan tersebut. ''Kalau membangun, kami sudah membangun. Memang semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan,'' paparnya.

Di tempat terpisah, Wakil Bupati Nunukan Asmah Gani turut mengutarakan penegasan serupa. Pejabat yang sudah be­berapa kali mengunjungi Lumbis Ogong tersebut menjelaskan, pemerintah, baik daerah maupun pusat, telah membangun beberapa akses di kecamatan perbatasan itu.

''Sudah ada jalan. Ada yang (didanai) APBN, ada juga yang dari APBD,'' ungkapnya. Untuk mengakses Lumbis Ogong dan bertolak dari Mansalong, Lumbis Induk, jarak tempuh dengan menggunakan long boat membutuhkan waktu sekitar delapan jam. (dra/JPNN/c15/diq)

NUNUKAN - Sejumlah warga di Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, memiliki kewarganegaraan ganda, yakni Indonesia dan Malaysia.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close